nama nama bugis bone

Sebelummemasuki topik tulisan ini, yaitu Makna Kata Sapaan : Iyye' Iyyo, Iko, dan Tabe' di kalangan Bugis Bone, maka ada baiknya menyimak yang berikut ini. A. Kata Sapaan dalam Bahasa Indonesia Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara (orang kedua) atau menggantikan nama orang ketiga. Simakbeberapa nama-nama buah dalam bahasa Bugis berikut ini, yuk! 1. Kaluku. Buah serbaguna ini sering digunakan sebagai santan, minyak, minuman, toping kue, hingga rempah yang membuat gurih masakan. Dalam bahasa Indonesia buah ini disebut kelapa, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut dengan kaluku (ᨀᨒᨘᨀᨘ). Tulisan"Kabupten Bone" sebagai manifestasi perwujudan nama daerah Bone. Tulisan ini warna merah yang melambangkan keberanian dalam mempertahankan kebenaran serta dalam segala cita rasa dan karsanya tetap suci. Pria Bugis Bone dengan badik yang sanggup memburai usus ini sudah malang melintang di Batavia sejak tahun 1660-an, ketika ia Mengaplikasikan peran museum sebagai pelestarian benda-benda peninggalan sejarah dan budaya masyarakat bugis Bone. - Mengkomunikasikan koleksi sebagai bukti sejarah budaya masyarakat bugis Bone (Sulsel) - Menyelenggarakan kegiatan edukatif dan kreatif yang atraktif. - Memberikan pengalaman yang menyenangkan dan prima bagi pengunjung NamaNama Pusaka Kerajaan BoneDokentasi Pusaka Kerajaan Bone Frau Sucht Reichen Mann Im Internet. SEJARAH Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu, atau Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata 'Bugis' berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Tiongkok bukan negara Tiongkok, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware Yang dipertuan di ware adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton. PERKEMBANGAN Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat Bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan sawitto Kabupaten Pinrang, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk etnik Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. MATA PENCAHARIAN Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan. HUBUNGAN ASPEK SEJARAH Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad 16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Komunitas Bugis hampir selalu dapat ditemui didaerah pesisir di nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei dan Thailand. Budaya perantau yang dimiliki orang Bugis didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan. Kepiawaian suku Bugis-Makasar dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb atau setingkat Kecamatan, yang bernama Maccassar, sebagai tanda tangan penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka. BUGIS PERANTAUAN Kepiawaian suku Bugis dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb yang bernama Maccassar, sebagai tanda penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka. PENYEBAB MERANTAU Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan. MASA KERAJAAN KERAJAAN BONE Di daerah Bone terjadi kekacauan selama tujuh generasi, yang kemudian muncul seorang To Manurung yang dikenal Manurungnge ri Matajang. Tujuh raja-raja kecil melantik Manurungnge ri Matajang sebagai raja mereka dengan nama Arumpone dan mereka menjadi dewan legislatif yang dikenal dengan istilah ade pitue. Manurungnge ri Matajang dikenal juga dengan nama Mata Silompoe. Adapun ade' pitue terdiri dari matoa ta, matoa tibojong, matoa tanete riattang, matoa tanete riawang, matoa macege, matoa ponceng. istilah matoa kemudian menjadi arung. setelah Manurungnge ri Matajang, kerajaan Bone dipimpin oleh putranya yaitu La Ummasa' Petta Panre Bessie. Kemudian kemanakan La Ummasa' anak dari adiknya yang menikah raja Palakka lahirlah La Saliyu Kerrempelua. pada masa Arumpone gelar raja bone ketiga ini, secara massif Bone semakin memperluas wilayahnya ke utara, selatan dan barat KERAJAAN MAKASSAR Di abad ke-12, 13, dan 14 berdiri kerajaan Gowa, Soppeng, Bone, dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial, dimana orang saling memangsa laksana ikan. Kerajaan Makassar Gowa kemudian mendirikan kerajaan pendamping, yaitu kerajaan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini Gowa & Tallo kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar Gowa. KERAJAAN SOPPENG Di saat terjadi kekacauan, di Soppeng muncul dua orang To Manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya dua kerajaan kembar ini menjadi Kerajaaan Soppeng. KERAJAAN WAJO Sementara kerajaan Wajo berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Sepeninggal beliau, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural. Datangnya Lapaukke seorang pangeran dari kerajaan Cina Pammana beberapa lama setelahnya, kemudian membangun kerajaan Cinnotabbi. Selama lima generasi, kerajaan ini bubar dan terbentuk Kerajaan Wajo. Kerajaan pra-wajo yakni Cinnongtabi dipimpin oleh masing-masing La Paukke Arung Cinnotabi I, We Panangngareng Arung Cinnotabi II, We Tenrisui Arung Cinnotabi III, La Patiroi Arung Cinnotabi IV. setelahnya, kedua putranya menjabat sekaligus sebagai Arung Cinnotabi V yakni La Tenribali dan La Tenritippe. Setelah mengalami masa krisis, sisa-sisa pejabat kerajaan Cinnotabi dan rakyatnya bersepakat memilih La Tenribali sebagai raja mereka dan mendirikan kerajaan baru yaitu Wajo. adapun rajanya bergelar Batara Wajo. Wajo dipimpin oleh, La Tenribali Batara Wajo I bekas arung cinnotabi V, kemudian La Mataesso Batara Wajo II dan La Pateddungi Batara Wajo III. Pada masanya, terjadi lagi krisis bahkan Batara Wajo III dibunuh. kekosongan kekuasaan menyebabkan lahirnya perjanjian La Paddeppa yang berisi hak-hak kemerdekaan Wajo. setelahnya, gelar raja Wajo bukan lagi Batara Wajo akan tetapi Arung Matowa Wajo hingga adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia arm KONFLIK ANTAR KERAJAAN Pada abad ke-15 ketika kerajaan Gowa dan Bone mulai menguat, dan Soppeng serta Wajo mulai muncul, maka terjadi konflik perbatasan dalam menguasai dominasi politik dan ekonomi antar kerajaan. Kerajaan Bone memperluas wilayahnya sehingga bertemu dengan wilayah Gowa di Bulukumba. Sementara, di utara, Bone bertemu Luwu di Sungai Walennae. Sedang Wajo, perlahan juga melakukan perluasan wilayah. Sementara Soppeng memperluas ke arah barat sampai di Barru. Perang antara Luwu dan Bone dimenangkan oleh Bone dan merampas payung kerajaan Luwu kemudian mempersaudarakan kerajaan mereka. Sungai Walennae adalah jalur ekonomi dari Danau Tempe dan Danau Sidenreng menuju Teluk Bone. Untuk mempertahankan posisinya, Luwu membangun aliansi dengan Wajo, dengan menyerang beberapa daerah Bone dan Sidenreng. Berikutnya wilayah Luwu semakin tergeser ke utara dan dikuasai Wajo melalui penaklukan ataupun penggabungan. Wajo kemudian bergesek dengan Bone. Invasi Gowa kemudian merebut beberapa daerah Bone serta menaklukkan Wajo dan Soppeng. Untuk menghadapi hegemoni Gowa, Kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng membuat aliansi yang disebut "tellumpoccoe". Bahasa Bugis ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ merupakan bahasa yang memiliki jumlah penutur terbanyak di Sulawesi Selatan. Sama dengan bahasa Makassar, Bugis juga menggunakan aksara lontara' yang diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-17 silam. Adapun aksara yang berlaku saat ini adalah hasil transformasi ke bentuk yang lebih bahasa Bugis tersebar luas terutama di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Sidrap, Luwu, Soppeng, Wajo, Bone, Pare-pare, Pinrang, dan sebagian besar wilayah Bulukumba dan Sinjai. Meski pelafalan bahasa Bugis sering dianggap sulit, tetapi gak sedikit juga yang cenderung mudah dan mudah dilafalkan bagi non penutur, lho. Simak beberapa nama-nama buah dalam bahasa Bugis berikut ini, yuk!1. LifestyleBuah serbaguna ini sering digunakan sebagai santan, minyak, minuman, toping kue, hingga rempah yang membuat gurih masakan. Dalam bahasa Indonesia buah ini disebut kelapa, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut dengan kaluku ᨀᨒᨘᨀᨘ. Gak bikin lidah terbelit, 'kan? 2. menjadi salah satu buah primadona bagi karena perpaduan rasanya yang asam-asam manis. Mudah ditemui di Sulawesi Selatan saat bulan Februari-April, dalam bahasa Bugis buah ini disebut dengan lasse' ᨒᨔᨛ. Huruf "e" di akhir kata dibaca e pepet, dalam berbagai jenis selalu cocok dijadikan rekomendasi buah untuk ngerujak. Kandungan vitamin C-nya pun sangat tinggi. Secara umum, jambu dalam bahasa Bugis disebut jampu ᨍᨄᨘ . Letak perbedaan hanya pada huruf "b" yang diganti dengan "p". Mudah banget! Baca Juga Mitos Bugis Orang Punya Kembaran Buaya, Benarkah? 4. Utti atau HarrisonSama serbagunanya dengan kelapa, pisang menjadi buah primadona untuk dijadikan kue atau sekadar camilan. Jauh berbeda dengan namanya dalam bahasa Indonesia, pisang dalam bahasa Bugis disebut utti ᨕᨘᨈᨗ atau otti ᨕᨚᨈᨗ.Selain itu, daerah seperti Pinrang dan Sidrap memiliki kosakata berbeda dengan menyebut kata loka ᨒᨚᨀ sebagai pisang. Unik banget, ya! 5. KumarBuah andalan buat ngerujak, apa lagi kalo bukan mangga. Saat matang pun enak dimakan langsung maupun dibuat jus. Dalam bahasa Bugis, penyebutannya sangat simpel karena hanya terdiri dari 3 huruf, yakni pao ᨄᨕᨚ. Anti ribet-ribet klub! 6. LarkSelai nanas selalu enak sebagai salah satu bahan pembuat kue. Kandungan air yang banyak dari buah ini juga mampu untuk sekadar melepas dahaga. Dalam bahasa Bugis, nanas atau nenas sering disebut pandang ᨄᨉ. Gak ada hubungannya dengan daun pandang lho, ya!7. tangan yang suka makan gorengan! Ya, buah sukun jadi salah satu daftar buah yang enak dijadikan camilan. Selain itu, buah ini juga cocok diibuat sebagai sayur. Oleh masyarakat Bugis, sukun disebut baka ᨅᨀ. Simpel banget!8. yang dibudidayakan saat musim kemarau ini selain bisa dimakan langsung, bisa juga dibuat es buah. Kandungan air yang cukup banyak serta rasanya yang manis bisa menuntaskan dahaga. Dalam bahasa Bugis, semangka disebut bandike ᨅᨉᨗᨀᨙ.9. CardenasSelain karena rasanya yang manis, buah ini memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan pepaya, sedangkan dalam bahasa Bugis dinamai dengan kaliki ᨀᨒᨗᨀᨗ. Super unik! Itulah sembilan nama buah dalam bahasa Bugis yang mudah untuk dilafalkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski kini penggunaan aksara lontara sudah minim, tetapi sebagai generasi muda kita jangan sungkan untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya ini. Yuk, belajar bahasa Bugis! Baca Juga Mirip Bahasa Indonesia, 6 Kata Ini Berbeda Arti dalam Bahasa Banjar IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap suku pasti punya ciri khas yang unik dalam namanya tetapi kebanyakan nama tersebut berdasarkan nama gelar kebangsawanan, marga ataupun bahasa daerah masing-masing. A. Gelar kebangsawanan Di bugis di kenal nama yang menjadi ciri khas gelar kebangsawanan seperti Andi, Baso, Besse atau Tenri. Andi untuk keturunan bangsawan asli yang paling tinggi tingkatannya atau kedua orang tuanya adalah Andi maka secara otomatis maka anaknya juga bergelar Andi sedangkan jika orang tuanya cuma satu maka di beri gelar Baso untuk laki-laki dan besse untuk perempuan. Tenri biasanya dipakai jika masih keturunan bangsawan. Selain itu sering juga nama-nama tersebut digabung menjadi Andi Baso, Andi Besse, Andi Tenri. Namun, di masa sekarang pemberian nama Andi tidak sama dengan dulu, sekarang Nama Andi sudah banyak dipakai walaupun kedua orang tuanya bukan Andi bahkan ada yang cuma punya kerabat bergelar Andi makanya merekapun memberi nama mereka Andi, biasanya mereka ini adalah mereka yang belum paham struktur dan silsilah serta pemberian nama gelar bangsawan Andi. B. Nama Bugis Berdasarkan kejadian alam Sama seperti dengan daerah lain di Bugis juga nama seseorang bisa diberikan berdasarkan karena kejadian alam, seperti nama salah satu kompasioner idola saya uleng tepu, di dalam bahasa bugis uleng tepu artinya bulan yang sudah jadi atau purnama, jadi uleng tepu pasti lahir pada saat purnama tapi masih perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan - , ada juga nama labosi lahir pada musim hujan,ilempe, labussa banjir, itikka musim kemarau dan masih banyak lainnya. C. Nama untuk doa dan ciri khas anak dalam Bahasa Bugis Contoh nama bugis yang mengandung Doa seperti indo/ambo Dalle banyak rezeki, Isogi kaya, labolong karena hitam, Makkawaru Harapan dan masih banyak lainnya Selain nama gelar kebangsawanan dan Nama-nama yang berbahasa Bugis tersebut diatas, apakah masih ada ciri khusus dari nama Bugis? ternyata ada. Hal ini sewaktu masih tinggal di komunitas bugis saya tidak menyadarinya namun setelah mengadu nasib di daerah lain yang tentunya bergaul dengan berbagai suku dan daerah serta tiap hari berhubungan dengan berbagai nama dari berbagai suku, saya coba memperhatikan dan ternyata saya mendapatkan jawabannya. Nama umum yang sering dipakai dari berbagai suku sekilas sama saja tapi ternyata kalau khusus orang bugis nama tersebut ada ciri khasnya yaitu kebanyakan menggunakan konsonan double huruf dd, ll, tt. Walaupun mungkin di tempat lain banyak juga yang menggunakan konsonan ll dan dd seperti itu namun yang menjadi ciri khas orang Bugis adalah letaknya yang di belakang. Contoh penggunaan nama di luar suku Bugis seperti 1. Amirudin, Amirrudin, Ammirudin 2. Amirulah, Ammirulah 3. Zainudin, Zainnudin 4. Khairudin, Khairrudin 5. Kaharudin, Kahharudin 6. Syamsudin, 7. Syarifudin, Syarrifudin, Syariffudin 8. Baharudin, Bahharudin, Baharrudin 9. Siti Di dalam penamaan suku Bugis nama tersebut di atas menjadi 1. Amirruddin 2. Amirullah 3. Zainuddin 4. Khairuddin 5. Kaharuddin 6. Syamsuddin 7. Syarifuddin 8. Baharuddin 9. Sitti Jadi jika ada nama seperti di atas coba ditanya apa dia keturunan bugis atau bukan. Mohon maaf kalau salah karena ini cuma pendapat pribadi dengan invetasi kecil-kecilan. Terima Kasih kepada teman-teman yang telah memberi komentar sehingga tulisan ini bisa saya perbaiki. Saran dan kritiknya selalu saya tunggu Lihat Sosbud Selengkapnya Logo Bugis Warta Dalam Sejarah pernah dikenal dengan Sianre bale na masyarakat bugis Perang terhadap sesama siapa yang kuat itulah yang menjadi penguasa peristiwa yang mengerikka ini juga tercatat dalam kitab La Galigo sebagai lembaran sejarah yang kelam dalam sejarah peradaban sulawesi selatan namun berselang kemudian para raja-raja bersekutu untuk memperjelas siapa sebenarnya para musuh-musuhnya Pada tahun 1330 ada 7 Negara/ kerajaan yang bertetangga diteluk Bone yang awalnya saling berperang satu dengan yang lainya, yaitu Kerajaan Ujung Kerajaan Tibojong Kerajaan Ta' Kerajaan Tanete Riattang Kerajaan Tanete Riawang Kerajaan Ponceng Kerajaan Macege Ketujuh Negara inilah yang membentuk persekutuan yang kita kenal sebagai kerajaan Bone, kemudian bersepakat membentuk dewan kerajaan yang mengangkat seorang ARUNGPONE, raja Mattasilompoe sebagai Raja pertama yang mulai berkuasa pada tahun 1330-1358 yang menjadi pusat pemerintahan di Kawerang dalam kawasan Dewan Tanete Riattang Inilah Awal kerajaan Bone hingga tahun 1358 yang dipimpin oleh 33 Raja Daftar nama Raja-Raja Lamuru 1. MANURUNGE RI MATAJANG MATA SILOMPOE 2. LA UMMASE PETTA PANRE BESSIE TO MULAIYE 1358- 1424.menggantikan ayahnya. 3. LA SALIYU KARANG PELUWA PASADOWEKKI ARUNG PALAKKA .THN 1424-1496- menggantikan pamannya. 4. WE BANRI GAU DAENG MAROWA ARUNG MAJANG MAKKALEPPIE MALLAJANGE RI CINA THN 1496-1516 menggantikan ayahnya. 5. LA TENRI SUKKI MAPPAJUNGE THN 1516-1543menggantikan ibunya 6 .LA ULIYO BOTEE MATINROE RI ITTERUNG THN 1543-1568 menggantikan menggantikan ayahnya. 7. LA TENRI RAWE BONGKANGNGE MATINROE RI GUCINNA THN 1568-CINA THN 1496- 1516menggantikan ayahnya. 8. LA INCA MATINROE RI ADDENENNA THN 1584-1595 menggantikan saudaranya. 9 . LA PATTAWE DAENG SOREANG MATINROE RI BETTUNG THN 1595- 1602 menggantikan sepupunya. 10. WE TENRI PATTUPPU MATINROE RI SIDENRENG THN 1602-1611. menggantikan ayahnya. 11. LA TENRI RUA ARUNG PALAKKA MATINROE RI BANTAENG THN 1611-3BULAN ARUNG PATTIRO MASUK ISLAM menggantikan sepupunya. 12. LA TENRI PALE TO AKKAPEANG MATINROE RI TALLO THN 1661- 1625 menggantikan sepupunya. 13. LA MADDAREMMENG OPUNNA PAKOKOE MATINROE RI BUKAKA THN 1625- 1640 menggantikan pamannya. 14. LA TENRI AJI TO SANRINA MATINROE RI SIANG THN 1640-1643' menggantikan saudaranya. A. JENNANG TOBALA B. LA SEKATI ARUNG AMALI THN 1660-1667 JENNANG / REGENT 15. LA TENRI TATTA TO UNRU ARUNG PALAKKA PETTA TORISOMPAE DATU MARIO RIWAWO NAMA ISLAMNYA SULTAN SAADUDDIN NAMA MAKASSARNYA DAENG SERANG MALAMPE GEMME'NA MATINROE RI BONTOALA .THN1667-1696. menggantikan pamanya. 16. LA PATAU MATANNA TIKKA MATINROE RI NAGAULENG THN 1696-1714. menggantikan pamanya. 17. WE BATARI TOJA DAENG TALAGA MATINROE RI TIPPULU'NATHN 1714-1715 menggantikan ayahnya 18. LA PADASSAJATI TO APPAWARE MATINNROE RI BEULA THN 1715-1718. menggantikan saudaranya. 19. LA PAREPPAI TO SAPPEWALI MATINROE RI SOMBA OPU THN 1718-1721. menggantikan saudaranya. 20. LA PANAONGI TO PAWAWOI THN 1721-1724 menggantikan saudaranya. 21. WE BATARI TOJA DAENG TALAGA 1724-1749 menggantikan saudaranya. 22. LA TAMMASONGE TO APPEWALING THN 1749-1775 menggantikan saudaranya. 23 .LA TENRI TAPPU TO APPEWALING menggantikan kakeknya. 24. LA MAPPASESSU TO .1812-1823 menggantikan ayahnya. 25. I MANNENG ARUNG DATA THN 1823-1835 menggantikan saudaranya. 26. LA MAPPASELLING ARUNG PANYILI THN 1835-184 menggantikan saudaranya. 27. LA PARENRENGI ARUNG UGI THN 1845-1857 menggantikan pamannya. 28. WE TENRI WARU PANCAI TANA' 1857-1860 menggantikan suaminya. 29. LA SINGKERRU RUKKA ARUNG PALAKKA THN 1860-1871 Menggantikan Bibinya 30. WE FATIMAH BANRIGAU THN 1871-1895 menggantikan ayahnya 31. LA PAWAWOI PETTA SIGERI 1895-1905 menggantikan saudaranya. 32. LA TENRI SUKKI MAPPANYUKKI THN 1931-1946 menggantikan pamannya. 33. LA PABBENTENG PETTA LAWA THN 1946-1951 Sumber Kerajaan Bone Penuh Pergolakan Heroik Arung Palakka Datu Tungke'na Tana Ugi'e Oleh La Barakka

nama nama bugis bone